Santri Salmon


Bulan ini, keluarga ALQOHAR UNITED belajar sekaligus simulasi laku ikan salmon. Pembelajaran ini bersifat ganda. Belajar dari alam, sekaligus menegaskan kembali apa yang sedang diperjuangkan di Pondok Al-Qohar.

Allah mencipta Salmon. Ikan dengan stamina luar biasa: berenang sejauh kurang-lebih 4 mil perhari. Jarak yang tidak dekat tentu saja (istiqomah mujahadah). Salmon-salmon tersebut bermil-mil tersebut dilakoni untuk menemukan air jernih (tujuan yang luhur). Selama menempuh jarak panjang tersebut, ikan Salmon pantang makan sebelum menemukan air jernih yang ditujunya (tirakat dan kesabaran).

Menjadi Salmon = Menjadi Pejuang dan Petualang Tangguh. Berani berenang menerjang arus sungai deras di Alaska (Santri berjuang melawan arus zaman edan. Satu kata: "Jangan Hanyut!"). Belum selesai disini. Salmon harus kuat melompati deras air terjun di beberapa bagian sungai untuk menuju hulu (Santri harus punya kemampuan melompat. Tidak hanya usaha zhahir, tapi juga melompat dengan usaha Batinnya). Pada uji lanjutan, sebelum akhirnya sampai di hulu, Salmon harus cekatan, berkelit dari cengkeram dan terkaman Beruang-beruang yang sudah siaga menunggu memangsa mereka.

Begitu panjang jarak yang harus dilalui. Begitu rupa aral-rintangan yang dihadapi. Susah-payah, mempertaruhkan semuanya. Tidak ada santai-santi. Kebahagiaan dan kehormatannya adalah terus berenang. Melawan arus. Menerjang-melompati air terjun. Maju berkelit dari terkaman beruang.

Beberapa nilai di ataslah yang ingin dipelajari-terapkan dalam kehidupan Al-Qohar. Menerjang arus zaman edan yang menghanyutkan. Melompat-mendaki terjal rintangan kehidupan. Maju terus meski raksasa-monster hidup mencoba merobek semua harapan dan impian. Terus melaju. Ke Hilir, menikmati jernih air, sumber kehidupan. Semoga demikian. Amin.

Komentar

Related stories