Belajar Menjahit

 

Vokasional Menjahit

 

Mengukur, membuat potongan-potongan menjadi beberapa bagian, lalu menyatukannya kembali menjadi pakaian yang baru dan lebih baik. Inilah dasar menjahit. Menjadi adalah menemukan pola (hidup). Menjahit berarti mengukur setiap orang sesuai ukurannya masing-masing. Tidak dengan ukuran diri sendiri yang dipaksakan kepada orang lain. Jalaluddin Rumi bertutur: Yang tahu menjahit, tahu yang sobek. Maka “dondomono, jlumatono”, ujar Sunan Kalijogo; yang kemudian arahnya adalah “kanggo sebo mengko sore”.

 

Ilmu katon ini adalah bagian dari sinau bareng spektrum besar dunia wirausaha di KIMIBAG. Jika di Kimibag’s workshop, santri belajar berwirausaha, dari renik hulu sampai hilir. Mulai dari permodalan, penyediaan bahan, proses potong, proses jahit, print, sablon, press, trimming, Quality Control, packing, shipping, pencatatan, pemeliharaan aset, manejemen dan sebagainya, maka di vokasional menjahit ini lebih mengerucut pada belajar dunia jahit-menjahit.  Santri putra belajar menjadi tailor, dan santri putri belajar menjadi modiste.

Tentu saja, karena lini vokasional ini  bukan lembaga kursus menjahit atau sekolah mode formal, maka banyak pelajaran adalah hasil endapan pengalaman, hasil sharing bersama para penjahit lain, hasil belajar otodidak dengan tips dan tutorial online. Secara umum, produk hasil belajar santri mayoritas adalah tas kanvas, blacu, goni, dan kulit, karena menyesuaikan kebutuhan produksi di KIMIBAG. Meskipun demikian, para santri al-Qohar juga belajar secara berkreasi pakaian, sprei, atau kain bantal.

 

Belajar Macam-Macam Alat Jahit

Tidak hanya sekadar belajar menyambung kain, kulit dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang, tapi juga belajar mengenal terlebih dahulu macam-macam alat jahit:

1.     Alat Jahit Pokok, yakni pengenalan mesin jahit, mulai (1) jahit jarum tangan, (2) mesin jahit manual, (3) mesin jahit industri (high speed), (4) mesin jahit portable, (5) mesin jahit obras.

2.     Alat Jahit Penunjang:

a.     Alat Ukur (Untuk mengambil ukuran tubuh): Veterban (mengetahui letak bagian-bagian tubuh tertentu seperti panggul, pinggang, dan badan agar ukurannya tidak bergeser dan tepat saat mengambil ukuran), Pita Ukuran (Meteran)

b.     Alat Tulis: pensil dan penghapus, berfungsi untuk mencatat ukuran yang diperoleh saat mengambil ukuran, dan juga untuk mengambar pola.

c.      Alat Pembuat Pola: (1) Skala untuk menggambar pola dalam ukuran lebih kecil dari penggaris seperti ukuran skala 1:4, 1:6, 1:8. (2) Buku Kostum, untuk menggambar pola ukuran kecil. Bagian bergaris untuk mencatat keterangan pola, dan disampingnya yang kosong untuk menggambar pola. (3) Penggaris Pembentuk untuk mempermudah dalam membentuk pola busana yang sesuai dengan bentuk yang akan dibuat. (4) Pensil Merah Biru, untuk mewarnai pola agar dapat membedakan pola depan dengan pola belakang. (5) Kertas Kopi/Kertas Koran, untuk membuat pola sesuai ukuran aslinya. (6) Kertas Doorslag (hvs) Merah Biru, untuk menjiplak pola ukuran kecil, kertas merah digunakan untuk bagian muka, dan biru untuk bagian belakang. (7) Boneka Jahit/Manekin, untuk membuat pola dengan metode konstruksi padat (pola drapping).

d.     Alat-Alat Memindahkan Tanda Pola seperti:  Kapur Jahit, untuk memberikan tanda pada bahan tekstil yang mudah hilang bila bahan dicuci; Rader yang berfungsi memindahkan pola dasar ke bahan tekstik, dengan cara ditekan dan dijalankan mengikuti pola pakaian; dan Karbon Jahit, untuk memindahkan tanda pola yang digunakan bersama rader.

e.      Alat-Alat Menggunting, seperti: Gunting Kain yang khusus untuk menggunting kain, agar tetap tajam dan tidak tumpul; Gunting Benang untuk menggunting benang atau bagian yang sulit digunting dengan gunting besar. Biasa digunakan saat proses trimming; Gunting Zig-Zag; Gunting Kertas; Mesin potong kain konveksi Octa; Mesin potong kain tegak (heavy duty) KM Mack; hingga mesin potong lempar atau mesin potong kain rel (end cuting machine, end cutter).

f.       Alat Menjahit, antara lain: Spul (pengisi benang bawah, dalam sekoci mesin jahit); Sekoci (spul yang mengatur tegangan benang bawah dan pengatur pengeluaran benang bawah); Sepatu Mesin Jahit (sebagai penekan bahan saat menjahit); Jarum (baik Jarum Tangan Biasa yang biasa dipakai untuk memasang kancing, Jarum Pentul
untuk menyematkan bahan, menyatukan bagian-bagian yang sudah dibuat sebelum dijahit
, hingga Jarum Mesin Jahit); Bidal (pelindung jari saat menjahit agar tidak terkena tusukan jarum), Pendedel (untuk membuka jahitan yang salah); Mata Nenek (untuk memasukkan benang ke lubang jarum); hingga Benang Jahit.

        

Belajar benang

Ini adalah kumpulan serat-serat yang diperoleh melalui proses pemintalan, baik itu benang benang stapel yang serat-seratnya dipintal secara mekanik, atau benang filamen yang dipintal secara kimia. Ada banyak macam benang  yang bisa dipelajari dari industri tekstil:

1.     Benang Kapas. Berbahan dasar kapas dan dipintal melalui sistem mule, ring, atau open end. Ada benang kapas garu yang permukaannya lebih berbulu. Benang ini sering digunakan untuk membuat handuk, sprei, karung terigu, dan pakaian dalam laki-laki. Sedangkan benang kapas sisir dihasilkan dengan permukaan yang lebih mengkilap, yang biasa digunakan untuk pembuatan bahan kain kemeja, sapu tangan, dan sebagainya.

2.     Benang Linen. Dibuat menggunakan serat linen dari tumbuhan rami atau pohon flax.

3.     Benang Wool, dari pengolahan serat alami bulu domba dan kambing, serta dari bulu mamalia lain. Wool biasa digunakan untuk tali sepatu, selimut, kain celana, dan sebagainya.

4.     Benang Sutra, yang diperoleh melalui proses pemintalan serat sutra kepompong yang dihasilkan oleh larva ulat sutra murbei.

5.     Benang Rayon, yang seratnya berasal dari setengan buatan yang dasarnya terdiri dari selulosa.

6.     Benang Polyester, dari serat polyester  yang biasa digunakan sebagai bahan dasar benang tenun atau rajut. Benang polyester campuran umumnya digunakan untuk pakaian pria, wanita hingga anak-anak.

7.     Benang Akrilik, biasa digunakan untuk membuat kain rajut pakaian luar. Benang untuk keperluan ini disebut juga dengan istilah hi-bulk atau high loft. Benang akrilik juga banyak digunakan untuk kain-kain yang berbulu, seperti pakaian musim dingin, kain pelapis sepatu boot, dan selimut.

 

Belajar Pekerjaan Menjahit

Pembelajaran ini terdiri dari tahap pembuatan pola, pemotongan bahan, dan pekerjaan menjahit dengan sejumlah teknik jahitan, seperti tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai; jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Merapikan jahitan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.

 

 

 

 

 

Ayiko Musashi,

Tulung, Klaten | 20 Februari 2021

Komentar

Related stories